SEMARANG – Seorang ibu rumah tangga di Banyumanik Semarang bernama Kasmi (45) menjadi korban penipuan berkedok sales.
Kejadian yang dialami ibu dua anak tersebut berlangsung pada Minggu (12/2/2023) sekira pukul 18:15 WIB.
Kasmi yang waktu itu tengah berada di dalam rumah, dikejutkan oleh dua perempuan yang mengaku sales secara tiba-tiba mendatangi rumahnya.
Kepada Kasmi, dua perempuan tersebut mengaku sebagai tukang sales yang hendak menawarkan barang dagangan melalui brosur yang dibawanya.
“Saya lagi di dalam rumah. Kebetulan anak saya di depan rumah. Terus ada orang ngaku sales datang. Nawarin barang-barang,” kata Kasmi ditemui Tribunjateng.com di rumahnya di Jl. Ngesrep III Dalam, Sumurboto, Banyumanik Semarang pada Senin (13/2/2023).
Dalam berkomunikasi, pelaku dikatakan Kasmi bahkan berlagak sebagai orang yang akrab dengan dirinya.
“Datang itu langsung nanyain, kemarin kenapa kok nggak ikut demo. Terus saya mikir, demo di mana, saya aja nggak pernah ikut demo,” ujarnya.
Seusai basa-basi, Kasmi mengaku mendapat tawaran sejumlah produk dari selebaran yang dibawa perempuan yang mengaku sales tersebut.
Mulai dari kasur, kipas angin hingga mesin cuci dengan harga yang murah.
Kasmi yang terlanjur tergiur dengan harga murah, tak sedikitpun menaruh curiga kepada sales yang mengaku berasal dari Purwodadi tersebut.
“Mereka nawarin kipas, mesin cuci, kasur dll dengan harga murah. Cicilan sehari Rp 6 ribu. Saya nggak kepikiran yang lain,”
“Setelah itu, saya disuruh foto kopi KTP dan disuruh tanda tangan langsung di kertas yang mereka bawa.” imbuhnya.
Proses transaksi pembelian barang begitu cepat dan tertutup.
Tak ada satu pun anak Kasmi yang diperbolehkan melihat transaksi tersebut.
Kasmi yang dalam kondisi telah terpengaruh, segera mengambil segepok uang Rp 4,5 juta dari kamar yang kemudian diserahkan kepada sales.
“Saya harus bayar dulu. Tapi nggak boleh ada yang lihat. Katanya nanti barang dijanjikan datang pukul 20:00 WIB malam itu juga,” paparnya.
Setelah proses transaksi selesai, pelaku berpura-pura mengambil barang pesanan Kasmi dan menyuruh anak Kasmi untuk mengikutinya.
Bahkan, pelaku diakui Kasmi pintar mengalihkan perhatian.
Di saat Kasmi tengah menyiapkan minuman, pelaku dengan santai berjalan ke luar rumah bersama anak Kasmi untuk mengambil barang yang dipesan Kasmi.
“Pelaku nyuruh saya buatin minum sambil dia pergi ke luar rumah. Anak saya disuruh ikut ambil barang sama mereka. Tapi anak saya disuruh nunggu di warung dulu,” jelasnya.
Merasa ada kejanggalan, Kasmi segera mungkin mengejar pelaku menggunakan sepeda motor miliknya.
Akak tetapi hasilnya nihil. Kasmi kehilangan jejak.
“Saya tunggu kok nggak datang-datang,” imbuhnya.
Dari rekaman CCTV sekitar, pelaku kabur ke arah timur.
“Tidak tahu ke mana perginya. Karena CCTV yang di sebelah timur lagi rusak. Lihatnya cuma dari CCTV yang di depan sini,” tambahnya.
Atas kejadian tersebut, Kasmi mengalami kerugian sebesar Rp 4,5 juta. Ia juga belum membuat laporan kepada polisi.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.