Demak – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melantik 249 Pengawas Desa Kelurahan (PDK). Namun jumlah tersebut dirasa masih kurang untuk melakukan pengawasan seluruh tahapan pemilihan umum (Pemilu).
Untuk menutup kekurangan, Bawaslu Kabupaten Demak menggandeng relawan pengawas partisipatif dalam proses pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh Petugas Pemutahiran Daftar Pemilih (Pantarlih).
“Relawan yang tercatat ada lebih dari 100 orang. Memang belum bisa merata di semua desa. PDK sudah kami minta bekerjasama dengan relawan, karena jumlah PDK ini kan hanya satu orang di tiap desa,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Demak, Khoirul Saleh, Rabu, 8 Februari 2023.
Selain bekerjasama dengan relawan, untuk memastikan Pantarlih bekerja sesuai prosedur, Bawaslu Kabupaten Demak akan melakukan uji petik coklit. Ini untuk memastikan bahwa Pantarlih benar-benar mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan pencocokan dan pemutahiran data pemilih.
“Ketika sudah selesai semua, masing-masing wilayah dilukan uji petik di daerah rawan, seperti daerah rawan bencana dan pemikiman padat. Juga memastikan petugas coklit melaksanakan tugasnya sesuai SOP (standar operasional prosedur), mendatangi rumah dor to dor,” jelas Khoirul.
Bawaslu Kabupaten Demak juga meminta PDK melakukan koordinasi dengan Ketua RT dan RW, serta Pantarlih. Itu untuk menyusun jadwal uji petik pendampingan proses coklit.
“PDK harus mempunyai ama-nama Pantarlih. Kalau coklit ini dilakukan dengan baik, data pemilih dipastikan akan abaik. Kualitas data pemilih ini ditentukan dari Coklit,” ungkap Khoirul.
sumber: medcom.id
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.