Pati – Sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah menucurkan bantuan dana untuk perbaikan SDN 1 Kebonsawahan, Juwana, Pati.
BUMD yang turut menyalurkan bantuan itu yakni Bank Jateng cabang Pati senilai Rp 35 juta, PT BPR Bank Daerah Pati senilai Rp 30 juta, PDAM Tirta Bening Pati senilai Rp 25 juta, dan PT BPR Bank BKK Pati senilai Rp 10 juta. Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan bantuan itu sangat dibutuhkan SDN 1 Kebonsawahan.
Pasalnya, saat ini Pemkab Pati belum mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sekolah rusak. Alokasi itu direncanakan pada 2024. Baca: KBM Siswa SDN 1 Kebonsawahan Pati Tak Nyaman, Ini Sebabnya
’’Jadi ini bukan anggaran APBD. Tapi kami coba kolaborasi bersama karena CSR yang ada ini harus dapat dimanfaatkan secara baik. Totalnya ada Rp 100 juta untuk perbaikan seluruhnya di lima ruang. Jadi yang penting untuk atapnya dulu saja,’’ ujar Henggar saat menghadiri penyerahan bantuan, Senin (30/1/2023).
Kepala Disdikbud Pati Winarto mengatakan SDN 1 Kebonsawahan memang telah mengisi data pokok pendidikan (dapodik) terkait kerusakan itu. Persentase kerusakannya sebesar 70 persen.
Namun, usai disurvey pemerintah pusat dan pengawas di tingkat kabupaten, kerusakan yang bisa diinput hanya sebesar 40 persen atau di bawah sedang.
’’Oleh karena itu di tahun 2023 ini, ya tidak dapat (anggaran bantuan). Mungkin nanti di tahun 2024, mumpung masih ada kesempatan untuk menata usulan bantuan, maka saya minta kepala sekolah untuk memperbaiki data usulan, sekitar 46 persen lah maksimal,’’ kata dia.
Sementara, Kepala SDN 1 Kebonsawahan Jani Suminto mengatakan sekolah yang dipimpinnya itu telah ada sejak 1942. Ia menyebut, saat masih menjadi guru, SDN Kebonsawahan hanya pernah mengalami perbaikan sekali saja, itu pun tidak maksimal. ’’Semuanya habis dimakan rayap. Menurut kami karena melihat kondisi yang rusak berat, kami berusaha merubah data dapodik. Namun karena di area sekolah terdapat dua bangunan baru, saya lihat (data kerusakan) hanya bisa 46 persen,’’ pungkasnya.
Diketahui, sejak tahun 2022, puluhan siswa SDN 1 Kebonsawahan terpaksa belajar di luar kelas. Hal itu dikarenakan langit-langit lima ruangan sekolah tersebut ambrol. Kelima ruangan yang rusak ini yakni, ruangan kelas 6 A, kelas 6 B, kelas 3, kelas 5 dan ruangan guru.
Bahkan beberapa ruangan harus disangga dengan bambu untuk menahan agar rangka plafon tidak ambrol.
sumber: murianews.com