BANJARNEGARA – Jembatan penghubung antar kecamatan yang tak kunjung diperbaiki, membuat warga di Banjarnegara, Jawa Tengah, nekat seberangi sungai dengan arus deras dan berbahaya.
Jembatan yang merupakan akses vital ini rusak akibat terjangan banjir yang terjadi pada bulan oktober 2022 lalu, namun hingga kini kondisi jembatan yang rusak belum mendapat penanganan dari pihak terkait, sehingga membuat warga sekitar tetap nekat seberangi sungai.
Jembatan sepanjang kurang lebih 30 meter Sungai Kacangan yang terletak di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu tersebut merupakan jembatan penghubung antar Kecamatan Banjarmangu dan Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.
Menurut warga Desa Sipedang, Tumini, jembatan penghubung tersebut merupakan akses vital bagi perekonomian warga Banjarmangu dan warga Punggelan. Tak hanya untuk ekonomi, namun juga untuk akses kesehatan dan pendidikan, karena akses dirasa lebih dekat jika melewati jembatan tersebut.
“Karena saya butuh, jembatannya rusak, saya bekerjanya di Desa Telaga, meski takut ya saya terpaksa menyebrangi sungai karena kalau memutar sangat jauh,” kata Tumini, saat ditemui dilokasi jembatan, Senin (30/01/23)
Meskipun jembatan telah ditutup oleh pihak dinas perhubungan dan Satlantas Polres Banjarnegara, namun warga enggan memutar ke jalur yang lebih jauh dengan jarak 10 kilometer.
“Kalau berputar sangat jauh kurang lebih 10 kilometer, dan tiap hari lewat sini,” tambahnya.
Warga lainnya, Muksim, berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan Sungai Kacangan tersebut, karena jika terjadi banjir, masih banyak warga yang tetap nekat menyeberang sungai yang berbahaya.
“Belum ada perbaikan dari pemerintah, belum ada keterangannya dari desa juga. Akhirnya kami terpaksa menyebrang walaupun sudah pernah ada warga yang hampir tenggelam saat menyebrang,” pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com