PATI – Puluhan stand para pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), mulai didirikan dan tampak mulai memadati Pasar Imlek di area Pecinan sekitar Klenteng Hok Tik Bio Pati. Event kali ini selain untuk memeriahkan tahun baru Imlek juga ditargetkan untuk membantu UMKM Pati.
Edi Siswanto, Ketua Umum Klenteng Hok Tik Bio Pati mengatakan pihaknya telah mempersiapkan seluruh kegiatan menyambut tahun baru Imlek 2023, sejak 1 Januari dengan persiapan yang terorganisir dan matang.
“Persiapan ini sudah kami siapkan dari 1 Januari 2023, menjelang Imlek dengan beberapa kegiatan. Pasar Imlek ini tak hanya untuk meramaikan, tapi terutama untuk mengangkat UMKM,” Kata Edi, saat ditemui di Klenteng Hok Tik Bio Pati, Rabu (11/1/2023).
Berdasarkan informasi darinya pasar Imlek ini dibuka pada tanggal (12/1/2023), dan disisi lain, dia menyebutkan bahwa pihaknya juga mengadakan bakti sosial, dengan membuat 700 makanan siap makan setiap harinya dan dibagikan ke relawan-relawan dan masyarakat.
Selanjutnya, Edi memaparkan, jika stand-stand UMKM tersebut telah di atur oleh panitia Event Organizer (EO), karena dinilai dapat lebih optimal terselenggaranya acara ini
“Jadi begini, tahun baru imlek ini semuanya diatur oleh panitia EO, jadi segala sesuatunya yang di luar Klenteng ini yang bertanggung jawab adalah EO mas,” jelas dia.
Diketahui serangkaian kegiatan Imlek ini, puncaknya berada pada tanggal 22 Januari nanti dan dia menyebut jika nantinya pihak klenteng akan menyajikan berbagai pagelaran budaya, tak hanya budaya cina melainkan juga budaya lokal.
Atas beragamnya pagelaran budaya itu, dinilai mengangkat rasa kebhinekaan. Pasalnya, pagelaran budaya tersebut tak hanya menyeret budaya Cina, melainkan juga ada budaya-budaya lokal seperti Reog Ponorogo dan budaya lokal lainnya.
“Kita akan tampilkan Barongsai untuk meramaikan di sekitar Klenteng, dan tanggal 15 ada Baksos, cek kesehatan untuk saudara kita yang sakit maupun yang tidak,” ujarnya.
“Puncaknya tanggal 22 Januari itu ada pawai budaya yang melibatkan beberapa unsur, bukan hanya budaya dari Cina saja melainkan juga pawai budaya lokal seperti Reog dan beberapa suku dari Nusantara,” lanjutnya.
Dirinya juga menuturkan bahwa di tahun Kelinci Air dengan adanya banjir yang melanda di Kabupaten Pati diharapkan dapat membawa berkah kepada semua masyarakat di Kabupaten Pati.