Banjarnegara – Harga cabai rawit merah di pasar tradisional terus naik, termasuk di pasar tradisional Banjarnegara. Saat ini harga cabai rawit merah tembus Rp 80 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang sayur di pasar tradisional Banjarnegara, Anwar menyebut naiknya harga cabai rawit merah sampai 100 persen. Jika pada Desember lalu harga cabai rawit merah hanya Rp 40 ribu per kilogram, saat ini sudah Rp 80 ribu per kilogram.
“Sekarang untuk harga cabai rawit merah memang terus naik. Kalau biasanya itu Rp 40 ribu per kilo, sekarang sudah sampai Rp 80 ribu per kilo,” ujarnya saat ditemui di pasar tradisional Banjarnegara, Selasa (10/1/2023).
Bahkan, tingginya harga cabai rawit merah ini membuatnya menjual secara eceran. Sebab, banyak permintaan dari untuk membeli secara eceran. Satu cabai rawit merah dijual seharga Rp 300.
“Mungkin karena harganya mahal, jadi banyak yang minta diecerin. Kalau diecerin, satu cabai rawit merah ini dijual Rp 300,” sebutnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran lain, seperti cabai keriting, bawang merah. Hanya harga bawang putih yang sampai saat ini masih stabil.
“Untuk harga cabai keriting sebelumnya Rp 15 ribu per kilo sekarang antara Rp 24 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram. Bawang merah juga naik sekarang sampai Rp 40 ribu. Kalau bawang putih relatif stabil,” paparnya.
Salah satu pembeli sayuran Eni Sumarni mengaku tetap membeli cabai rawit merah meski harganya melambung. Namun jumlah tidak sebanyak saat harganya murah.
“Di rumah semuanya suka pedas, jadi tetap beli. Tapi kalau biasanya beli satu kilo, sekarang setengah atau seperempat kilo,” ucapnya singkat.
Diserang Hama Patek
Tingginya harga cabai rawit merah di pasaran tidak bisa dirasakan petani di Banjarnegara. Pasalnya saat ini banyak cabai yang terserang hama patek.
Salah satunya dirasakan Supriyanto petani cabai rawit merah asal Desa Depok, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Ia menyebut hasil panen menurun lantaran banyaknya hama patek.
“Sekarang banyak cabai yang rusak, seperti busuk di pohon. Ini karena kena hama patek,” ungkapnya saat ditemui di kebun cabai di Desa Depok, Selasa (10/1).
Bahkan menurutnya jumlah cabai yang rusak terserang hama ini mencapai 60 persen dari hasil panen keseluruhan. Ia pun harus segera mengambil cabai dari pohonnya agar tidak menular ke cabai lainnya.
“Yang rusak sampai 2/3 dari hasil panen. Sekitar 60 persen. Kalau rusak ini segera diambil agar tidak menular ke cabai lain terus dibuang,” ujarnya.
Petani cabai lainnya, Sri mengatakan harga cabai rawit merah di tingkat petani saat ini antara Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Harga tersebut naik dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogram.
“Sekarang harganya memang naik, antara Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Hanya memang banyak yang rusak terserang hama patek,” terangnya.
Menurutnya, penyebab lain banyaknya cabai yang busuk karena dampak cuaca ekstrim. Mengingat saat ini intensitas hujan masih tinggi.
“Ini karena dampak cuaca, hujan masih tinggi. Jadi lembab dan membuat banyak yang terserang hama,” jelasnya.