PATI – THI (7) dan TA (6) tewas tenggelam saat bermain di wahana air Dua Naga Boom Boom, Jalan Raya Pati-Tayu, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kakak adik itu ditemukan pertama kali oleh penjaga Dua Naga Boom Boom.
Kedua korban pun langsung dievakuasi ke permukaan dan diberikan pertolongan. Namun, nyawa bocah perempuan dan laki-laki itu tidak bisa terselamatkan.
Proses evakuasi
Polisi mengungkap detik-detik evakuasi kedua korban yang diketahui warga Desa Jetak, Wedarijaksa tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 17.00. Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati mengatakan, korban ditemukan oleh Alfian Teguh (21), penjaga Dua Naga Boom Boom, saat berkeliling mengecek kondisi kolam renang.
Ketika sampai di ujung barat, saksi penasaran karena kedua anak yang sebelumnya bermain di sekitar sana tidak ada.
“Saksi terkejut melihat kedua korban tenggelam di dalam air hingga lantas menceburkan diri berupaya mengangkat kedua korban,” kata Pujiati saat dihubungi melalui ponsel, Senin (9/1/2023).
Kedua korban pun diberikan pertolongan oleh beberapa pekerja Dua Naga Boom Boom, tetapi nyawanya tak terselamatkan.
“Ditekan-tekan dada korban dan diberi napas buatan, tapi tidak tertolong,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, korban sebelumnya didampingi pamannya, tetapi saat kejadian pamannya sedang membilas anaknya. Selanjutnya, pihak manajemen wahana air itu melarikan kedua korban ke Rumah Sakit Fastabiq Sehat Pati. Kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polsek Wedarijaksa untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis, kedua korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam, gagal napas sehingga terjadi asfiksi atau kekurangan oksigen,” jelas Pujiyati.
Tak ada papan peringatan
Diketahui, kolam renang tempat kejadian ini berbentuk huruf L dengan panjang 16 meter dan lebar 12 meter. Adapun kedalaman air di sisi timur yaitu 80 sentimeter dan di sisi barat 139 sentimeter. Polisi mengimbau kepada pengunjung wahana air untuk lebih mengawasi anak-anaknya.
“Namun, tidak ada papan peringatan atau tanda kedalaman kolam. Kami imbau pengunjung berhati-hati dan lebih aktif mengawasi anak-anaknya,” jelas Pujiyati.