Demak – Banjir masih menggenangi seratusan desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah hari ke-5 ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat ada 24 rumah yang roboh akibat banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho mengatakan 115 desa di 14 kecamatan masih terendam banjir sejak 31 Desember 2022. Total rumah yang terendam banjir sebanyak 39.483 rumah.
“14 kecamatan, 115 desa/kelurahan, 265 warga mengungsi, 39.483 rumah terendam banjir,” kata Agus dalam keterangannya, Rabu (4/1/2023).
Agus menjelaskan banjir juga membuat sejumlah rumah dan bangunan lainnya rusak. Ia menyebut bahwa ribuan hektare sawah dan tambak juga turut terendam.
“24 rumah roboh, 45 rumah rusak terendam banjir, 5 sarana ibadah rusak, 3 sarana pendidikan rusak, 2.519 hektare tambak terendam, 5.931 sawah terendam air, 155.269 jiwa terdampak,” ujarnya.
“10 tanggul kritis,” imbuhnya.
Ia menuturkan data himpunan banjir di lapangan pada 4 Januari 2023 pukul 20.00 WIB itu masih proses pendataan. Ia merinci lokasi banjir sebagai berikut:
Kecamatan Wedung 8 desa terdampak banjir, Kecamatan Bonang 19 desa, Kecamatan Demak 3 desa, Kecamatan Karangtengah 16 desa, Kecamatan Sayung 17 desa, Kecamatan Guntur 11 desa, Kecamatan Mranggen 8 desa, Kecamatan Karangawen 2 desa, Kecamatan Mijen 3 desa, Karanganyar 6 desa, Kecamatan Gajah 5 desa, Kecamatan Dempet 8 desa, Kecamatan Kebonagung 8 desa, Kecamatan Wonosalam 6 desa.
Sementara itu Kades Prampelan, M Qoif, mengatakan bahwa pengungsi masih bertahan di Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan berjumlah 100 orang sore ini. Sebagain warga sudah meninggalkan tempat pengungsian tersebut menempati lokasi masjid atau musala dekat rumahnya masing-masing.
“Kondisi banjir hari ini surut sekitar 30-40 cm,” ujar Qoif.