Pati – Banjir merendam enam kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Yaitu Kecamatan Juwana, Jakenan, Pati Kota, Gabus, Kayen, dan Sukolilo. Ketinggian air di enam kecamatan itu mulai 20 sentimeter sampai 160 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan banjir merendam enam kecamatan tersebut mulai 30 Desember 2022. Hingga kini banjir belum menunjukan tanda-tanda akan surut.
“Kecamatan itu kan, dilalui aliran (sungai) Juwana. Selama permukaan air belum turun, akan tetap tergenang,” ujar Martinus, Rabu, 4 Januari 2023.
Banjir di enam kecamatan itu tidak semata-mata lantaran berada di aliran sungai Juwana. Adanya air kiraman dari Kabupaten Kudus juga membuat banjir tidak lekas surut. Selain itu, permukaan air laut juga naik. Sehingga air sungai Silugonggo yang mestinya masuk laut, terhalang tingginya air laut.
Kemudian ditambah cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tak melaut. Tak pelak, terjadi penumpukan kapal di muara sungaj Juwana.
“Ini (banjir) permasalahamya kompleks. Disamping pengaruh hujan lebat, beberapa muara sungai di saluran Silugonggo turun masuk ke Juwana. Terus ditambah dengan kiriman air Kabupaten Kudus, masuk ke sungai Wulan, masuk juga ke Silungonggo. Ini jadi faktor meningkatnya debit air Juwana. Apalagi permukaan air laut pantai utara juga naik,” kata Martinus.
Meski hampir sepekan tergenang banjir, namun bajir kali ini bukan yang terparah. Sebab, banjir terparah di Kabupaten Pati pernah terjadi pada 2014 lalu.
“Kalau terparah tidak. Lebih parah 2014 lalu,” kata Martinus.
Informasi yang dihimpun, ada 41 desa di Kabupaten Pati yang hingga kini masih tergenang. Desa-desa itu tersebar di enam kecamatan. Hingga saat ini BPBD Kabupaten Pati masih terus bergerak untuk melaksanakan asessment dan menolong warga yang membutuhkan pertolongan.
