Demak – Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terendam banjir dengan ketinggian sekitar 60-120 sentimeter. Sebanyak 189 warga mengungsi.
Kades Prampelan, M Quif, mengatakan warga mengungsi di balai desa, musala, dan gedung-gedung sekolah. Menurut Quif seluruh warganya terdampak banjir.
“Semuanya terdampak banjir ini. Ada 1.316 KK. Pengungsi 189 jiwa. Banyak yang di rumah tidak mau mengungsi untuk mengamankan barang-barangnya,” kata Quif di Balai Desa Prampelan, Senin (2/1/2023).
Quif menyebut banjir terjadi sejak Jumat (30/12/2022) malam. Menurut dia banjir terjadi lantaran curah hujan tinggi dan luapan dari Sungai Pucanggading.
“Ini bisa keluar air dari arah barat ada pintu kecil tiga dan pintu arah Pucanggading satu,” ujarnya.
Ia menyebut surutnya banjir di wilayahnya memakan waktu lama. Ia memperkirakan bisa sepekan lebih. “Ini seminggu lebih ini (surut),” terangnya.
Quif menambahkan, para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti makanan, selimut, dan obat-obatan.
“Logistik makan tiap hari, selimut anak-anak kecil, obat-obat untuk gatal-gatal dan lainnya,” terangnya.
Di tempat pengungsian telah didirikan dapur umum, namun Quif menyebut masih kekurangan tenaga.
Salah satu pengungsi, Muhson (40) mengatakan rumahnya teredam banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter. Dia mengungsi bersama istri dan dua anaknya.
“Sejak Jumat malam. Satu meter dalam rumah,” terangnya.
“Keluhan, makanan, peralatan tidur, selimut. Saat ini belum masuk kerja besok baru masuk, masih liburan Tahun Baru,” ujarnya di tempat pengungsian.
