Berita  

Sterilisasi Gereja, Polres Salatiga Kerahkan Anjing Pelacak Bom

Avatar photo

SALATIGA – Satuan Samapta Polres Salatiga, yang dipimpin Kasat Samapta AKP Asikin, mengerahkan anjing pelacak dari Unit K-9, untuk melaksanakan sterilisasi di sejumlah gereja di Kota Salatiga, Jumat (23/12/2022).

Anjing-anjing pelacak tersebut mempunyai spesialisasi mendeteksi bahan peledak, atau bom.

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana, yang turut terjun langsung memimpin pelaksanaan sterilisasi, menyatakan bahwa pemeriksaan di gereja, adalah bentuk pencegahan terhadap potensi tindak kejahatan, khususnya terkait aksi terorisme dengan bahan peledak.

“Jadi sterilisasi ini adalah tindakan preventif dari aparat Polri, guna memastikan keamanan dan kenyamanan pada saat umat Kristiani melaksanakan Ibadah,” kata AKBP Indra Mardiana, seperti dirilis humas.polri.go.id.

Dia juga mengatakan, dalam rangka pengamanan, seluruh gereja di Kota Salatiga juga telah dijaga oleh personel Polri.

“Sterilisasi ini sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan pada saat Perayaan Natal,” kata dia.

Pemeriksaan dan sterilisasi dilakukan di beberapa gereja, di antaranya Gereja Eklesia di Jalan Osamaliki dan Gereja Bethany Jl Jend Sudirman dan gereja lainnya yang telah disterilisasi.

“Untuk potensi gangguan kamtibmas maupun aksi kejahatan yang dapat membahayakan jemaat yang akan melaksanakan ibadah, dapat kita sampaikan tidak ada, semuanya aman,” kata AKBP Indra Mardiana.

Dalam kegiatan sterilisasi, petugas dibantu para anjing pelacak, mencari benda mencurigakan dan dinilai membahayakan bagi keselamatan.

Gereja yang sudah disterilisasi, kemudian pengamanannya diperketat, baik oleh pengamanan pihak dalam, maupun aparat kemananan yang ditugaskan di lokasi itu.

Polres Salatiga menerjunkan setidaknya 500 personel, untuk melaksanakan pengamanan Ibadah Nataru.

Mereka juga dibantu oleh TNI, Satpol PP, dan Banser NU, serta ormas lainnya yang peduli terhadap keamanan Kota Salatiga.

“Dengan sistem pengamanan ini diharapkan masyarakat khususnya umat Kristiani yang menjalankan Ibadah Misa Batal dapat merasa aman dan nyaman, khusyuk dalam beribadah, kemudian masyarakat lainnya juga dapat beraktifitas dengan aman dan lancar,” kata AKBP Indra Mardiana.