SALATIGA – Ada tiga titik jalan ambles di jalur Gubug-Salatiga via Gubug Kedungjati, Grobogan. Akibatnya, para pengendara yang melintas harus bergantian melalui jalan tersebut.
Pantauan detikJateng di Jalan Gubuk, jalan ambles itu terjadi karena terkikis air sungai. Selain itu, beton penyangga bahu jalan sudah miring.
Tampak beberapa batu dan material berada di bahu jalan. Lalu lintas pun cukup ramai.
“Ada tiga titik yang rusak parah dan ambles. Seperti di Dukoh, Desa Gubug sisi barat SMA Negeri 1 Gubug wilayah pengawasan Semarang dan dua ruas jalan yang membahayakan dan ambles di Kedungjati,” jelas Pengawas Jalan dan Jembatan Wilayah Gubug, Dinas Binamarga dan Ciptakarya Provinsi Gubug, Sugiono saat ditemui di lokasi, Kamis (22/12/2022).
Sugiono mengatakan selain jalan ambles, ada juga keluhan jalan rusak di wilayah pengawasannya. Kerusakan terjadi karena struktur jalan dan jembatan tak mampu menopang beban berat truk pengangkut semen dan pasir yang bertonase besar.
Oleh karena itu, jalan aspal tepatnya di setiap jembatan rusak dan harus ditambal sulam atau betonisasi.
“Kalau jalan rusak di bagian aspal dan benton yang pecah ada tiga titik. Sebelumnya ada banyak tapi sudah diperbaiki dengan bekerjasama bersama PT Semen Grobogan. Saat ini kita perbaiki dan jika rusak kembali akan langsung diperbaiki,” lanjutnya.
Amblesnya jalan di wilayah Gubug ke arah Salatiga via Kedungjati membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas pada malam hari. Apalagi salah satu titik ambles berada di kawasan hutan yang gelap.
“Kalau di jalan Gubug pasti padat karena jalan besar, tapi yang di Kedungjati yang ambles itu ada di tengah hutan, tikungan dan gelap kalau malam maka pengendara harus hati-hati. Harapannya tentu bisa diperbaiki dan berikan tanda pemberitahuan jauh sebelum sampai ke titik ambles,” harap Ningrum (45) pengendara yang melintas di Jalur Kedungjati, Grobogan.