SALATIGA — PT Gyan Kreatif Indonesia, salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) asal Kota Salatiga, sukses memasarkan produk berupa aneka perabot keramik ke Amerika Serikat.
Roy Wibisono, si pemilik usaha, mengaku capaian itu diraih dengan perjuangan. Pasalnya, UKM itu mesti bersaing dengan produsen dari negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
“Walaupun penawaran mereka agak sedikit lebih tinggi, tetapi kami bisa memenangkan [tawaran dari Amerika Serikat] dengan kreativitas kami,” kata Roy dalam acara pelepasan yang digelar pada Senin (19/12/2022) siang.
PT Gyan Kreatif Indonesia dengan produknya, Naruna Ceramic, merupakan salah satu peserta dari Export Coaching Program (ECP) yang digelar Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan RI. Pada tahun 2022, ECP digelar di 10 wilayah berbeda termasuk Jawa Tengah.
Melalui program tersebut, 104 pelaku usaha dibina dan diarahkan untuk bisa menembus pasar ekspor secara mandiri.
“Dengan nilai transaksi, karena produknya bervariasi, mencapai US$ 2,7 juta. Untuk produk antara lain kopi, furnitur, kerajinan kulit, bahkan gelas keramik,” jelas Junianto, perwakilan PPEI Jawa Tengah.
Kegiatan ECP sendiri merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, juga pengusaha untuk mendorong kegiatan ekspor di Tanah Air. Melalui kegiatan pelatihan tersebut, para pelaku usaha diajak untuk mengembangkan keahlian, kualitas produk, serta pemasaran produk.
Lebih lanjut, Junianto menyampaikan bahwa pelatihan itu juga membekali pelaku usaha untuk bisa bertemu dengan buyer luar negeri dengan aman. Sebab, para pelaku usaha berisiko untuk terjebak modus penipuan dengan iming-iming peluang ekspor.
Kepada wartawan, Junianto juga menjelaskan bahwa kegiatan ECP yang dijalankan di Jawa Tengah telah menunjukkan hasil yang positif. 20 persen pelaku yang mengikuti ECP di Jawa Tengah dilaporkan telah sukses memasarkan produknya ke pasar mancanegara.
“Kita berharap bahwa ini dapat memberikan motivasi. Terutama untuk nanti di Kota Salatiga khususnya dan di Jawa Tengah pada umumnya. Untuk dapat menjaga optimisme dan untuk dapat mencari peluang pasar ekspor,” jelas Junianto.