Polres Sragen Gerebek Prostitusi di Gunung Kemukus Lewat Aksi Penyamaran

Sragen – Prostitusi kembali muncul di kawasan wisata religi Gunung Kemukus. Polres Sragen bahkan berhasil membongkar praktik prostitusi yang menawarkan anak di bawah umur.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan terbongkarnya praktik prostitusi itu karena adanya laporan dari masyarakat setempat. Mendengar hal itu, pihaknya menerjunkan tim kepolisian untuk melakukan penyamaran di lokasi tersebut.

Dari penyamaran itu, satu muncikari berhasil diringkus oleh Polres Sragen. Muncikari tersebut diketahui bernama Sri Haryani (50).

Munculnya kasus prostitusi ini, membuat dirinya terus melakukan penanganan agar kejadian itu tidak terulang lagi. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan pengungkapan undercover.

“Sebenarnya tindak lanjut kita tetap melakukan undercover penelusuran. Karena tidak semua warung yang seperti itu. Maka kami untuk membuktikan bahwasanya setiap warung tidak ada yang seperti itu, Kami melakukan penindakan,” katanya dihubungi detikJateng, Sabtu (15/3/2025).

Petrus mengatakan, untuk membongkar prostitusi ini terbilang tidak mudah. Pasalnya, masyarakat sekitar tidak mau melaporkan. Menurutnya, hanya beberapa masyarakat yang melaporkan adanya tindakan prostitusi itu.

“Tentunya kita tahunya karena ada info, jadi pengungkapan ini kita undercover. Jadi karena jarang sekali mau melaporkan begitu,” bebernya.

Selain itu, kata Petrus, ada beberapa faktor masyarakat tidak mau melaporkan. Yakni, faktor suka sama suka dan kepentingan kedua belah pihak.

“Jadi kejahatan ini adalah kejahatan yang dilindungi, baik oleh si korban maupun oleh si pelaku. Karena kesepakatan mereka. Maka ini pengungkapan dan kita melakukan itu penyamaran. Faktornya bisa karena suka sama suka, dan kepentingan kedua belah pihak,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa lokasi prostitusi juga sulit untuk dideteksi secara langsung. Karena, kata Petrus, lokasi tersebut biak dari luar terlihat seperti warung kopi biasa.

“Jadi kalau kita mau tutup nggak bisa karena jual warung kopi, di luar tidak terlihat. Di luar dibungkus warung kopi warung minum, teh, mie. Tapi ternyata ada di situ yang seolah-olah ada perempuan di situ kemudian seolah-olah sebagai pekerja di warung, tapi menyewakan jasa seks seperti itu,” bebernya.

Pihaknya memastikan akan terus mengawasi wisata religi Gunung Kemukus. Apalagi, citra gunung Kemukus yang sempat negatif kini perlahan mulai luntur.

“Supaya kita lakukan ke depan tetap menegakkan hukum, supaya jadi efek jera. Dari Polsek juga sudah masuk ke sana supaya tidak melakukan seperti itu. Kita juga beri sosialisasi kepada pengelola warung tidak melakukan kegiatan seperti itu,” pungkasnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo