SALATIGA – 262 atlet wushu dari 24 sasana yang berasal dari 12 kota kabupaten di Jawa Tengah ikuti Kejurprov Wushu Taolu Junior Jawa Tengah.
Kejuaraan ini digelar di GOR Kridanggo Salatiga pada 14–18 Desember 2022.
Serta dalam kejuaraan ini dengan mempertandingkan 12 kelas.
Ketua Panitia Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng, Yani Raharja mengatakan, kejuaraan wushu di Salatiga terakhir digelar pada 2009.
“Sebenarnya kejuaraan ini dari provinsi, namun kami meminta kejuaraan ini digelar di Salatiga.”
“Karena kejuaraan seperti ini terakhir digelar pada 2009,” kata Yani, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, dengan diadakan kejuaraan di Salatiga, dapat menghidupkan lagi wushu di Salatiga.
“Di Salatiga itu banyak bibit-bibit unggul wushu sebetulnya.”
“Bahkan ada beberapa yang ikut kejurnas atau kejuaraan lainnya,” ungkapnya.
Dirinya berkata, ada 262 atlet wushu dari 24 sasana yang berasal dari 12 kota kabupaten di Jawa Tengah.
“Wushu di Jawa Tengah itu belum merata bahkan di beberapa kota tidak ada atlet wushu,” ujarnya.
Selain menghidupkan kembali wushu di Salatiga, dirinya berharap adanya wushu masuk sekolah.
“Target kami juga wushu masuk sekolah.”
“Karena hal itu akan menghidupkan banyak sasana di Salatiga dan agar wushu tersebar di manapun juga,” katanya.
“Hal tersebut kami akan koordinasikan dengan Dispora dan Disdik Kota Salatiga,” imbuhnya.
Sementara itu, atlet wushu dari Kudus, Gafrila Aurelia mengungkapkan bahwa dirinya sudah empat tahun berlatih wushu.
Menurutnya, dirinya tertarik dengan wushu karena keindahan dalam gerakannya.
“Wushu itu melatih kefokusan dan gerakannya indah,” kata Grafila, Kamis (15/12/2022).
Dirinya ikut dalam kejuaraan ini untuk mencari pengalaman dan prestasi.
“Ikut kejuaraan ini agar prestasi meningkat dan kedepannya dapat ikut PON,” ungkapnya.