Banjir Akibat Talut Jebol di Mangungharjo Semarang, Ini Update Terbarunya

Semarang – Puluhan rumah di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang sempat tergenang akibat talut Sungai Plumbon jebol. Begini kondisi terkini di lokasi.

Pantauan detikJateng di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, tampak air sudah tak menggenang rumah warga setempat. Namun, sisa-sisa lumpur membuat tanah di halaman rumah warga becek.

Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Mangunharjo, Arif Syaifullah, mengatakan ada sekitar 20 rumah di wilayahnya yang kemasukan air akibat talut jebol. Air mulai memasuki rumah sekitar pukul 22.00 WIB dan baru surut sekitar pukul 23.00 WIB.

“Kalau yang terdampak banjir yang sampai masuk air ada 20 rumah, cuma masuknya nggak begitu tinggi. Malam langsung bersih-bersih. Kalau dirata-rata mungkin ada 80 jiwa di RT 5,” kata Arif di Kelurangan Mangunharjo, Rabu (5/1/2025).

Ia menjelaskan, hal tersebut sudah menjadi bencana tahunan yang dirasakan warga. Tahun lalu pun, talut di Sungai Plumbon itu sudah sempat jebol.

“Kalau di RT 5 RW 4 ada dua titik yang jebol, RT 4 ada 1 titik. Jadi ada 3 titik talut jebol yang menyebabkan banjir. Harapannya ini kan mau ada normalisasi, sebelum itu terlaksana, talut yang jebol diperbaiki dahulu,” ujarnya.

“Rencana memang mau ada normalisasi sungai, kalau dilaksanakan ya sudah aman. Ini sudah berjalan, sudah ada pembebasan. Bahkan sudah ada yang mendapat ganti rugi,” sambungnya.

Hal serupa dirasakan warga RT 5 RW 4 Mangunharjo, Siti Maysaroh. Saat air menggenangi rumahnya, Siti tengah tidur bersama keluarganya. Ia langsung panik dan membangunkan anak dan cucunya.

“Air di rumah saya sampai sebetis, bersih-bersih sampai jam 02.00 WIB karena banjirnya bawa lumpur, sampai Subuh nggak bisa tidur,” kata Maysaroh kepada detikJateng.

“Tiap tahun pasti ada, gimana nggak trauma, dulu juga gitu. Pokoknya kalau tanggul jebol pasti air masuk rumah, kalau hujan pasti banjir juga, tapi nggak masuk,” imbuh dia.

Akibat banjir semalam, beberapa siswa pun terpaksa tak masuk sekolah. Bahkan ada sekolah yang meliburkan siswanya lantaran banyak dari mereka yang rumahnya dilanda luapan air Sungai Plumbon.

Sementara itu, Camat Tugu, Eko Padang, mengatakan air limpasan Sungai Tugu akibat talut jebol itu meluap ke dua kelurahan, yakni Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Kulon. Ada ratusan warga yang terdampak.

“Yang terdampak dekat tanggul jebol ada 170 KK (kepala keluarga) di Kelurahan Mangunharjo, 45 KK di Mangkang Kulon,” kata Eko.

“Penanganan sementara pembuatan penahan sandbag dengan trucuk bambu oleh DPU dan kecamatan, telah dikerjakan sejak pagi. Penanganan permanennya nanti peningkatan talut dengan pemasangan batu oleh BBWS,” lanjutnya.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana pun langsung mengecek takut yang bocor hari ini. Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS, L. M. Bakti, mengatakan pihaknya telah melakukan tindak lanjut guna mengurangi dampak jika nantinya ada banjir susulan.

“Dari BBWS secepat mungkin akan segera ditingkatkan menjadi bangunan permanen. Ini ada tiga titik (yang jebol). Dikarenakan limpasan air, sementara bangunannya memang sudah tua,” kata Bakti.

Saat ini, pihaknya masih memperbaiki talut dengan memasang batu di titik-titik yang jebol. Melihat talut yang memang sudah menua, rencana normalisasi juga akan dilakukan.

“Hampir seluruh bentang sungai itu harus dinormalkan, karena penyempitan di mana-mana, jadi semua harus kita sesuaikan. Cuma harus dengan alat berat,” tuturnya.

“Tapi sebelah kanan-kiri tanggul kan banyak perumahan, jadi Pemkot Semarang sedang berusaha secara bertahap membebaskan lahan. Begitu selesai, BBWS bisa segera masuk. Cuma semua tergantung kondisi negara,” sambungnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo