Tambang Pasir Kuarsa di Rembang Mendadak Kosong Setelah Penggerebekan

REMBANG – Aktivitas di lokasi tambang pasir kuarsa ilegal di Desa Kumbo, Kecamatan Sedan, Rembang, Jawa Tengah, mendadak sepi. Terutama saat tim gabungan Resmob Polres Rembang dan Polsek Sedan menggerebek lokasi tambang pasir kuarsa ilegal itu pada Minggu 26 Januari 2025. Diduga penggerebekan ini sudah bocor.

Lokasi penambangan yang biasanya ramai dengan hiruk pikuk alat berat dan kendaraan bertonase itu, tiba-tiba sepi saat didatangi petugas. Tim gabungan hanya menemukan alat berat, namun berada agak jauh di luar lokasi penambangan. Itupun tanpa operator.

Ketua Tim (Katim) Resmob Polres Rembang, Aiptu Yudi Supriyanto, yang berada di TKP membenarkan penggerebekan tersebut.

“Tidak ada aktivitas mas. Kami hanya ketemu dengan beberapa warga yang menolak tambang. Kami hanya menemukan alat berat, namun berada agak jauh di luar areal tambang,” ungkap Yudi Supriyanto, dikutip RMOLJateng, Rabu, 29 Januari 2025.

Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Dhanang Bagus Anggoro saat dikonfirmasi RMOLJateng lewat WhatsApp (WA) pada Rabu petang juga tidak menyangkal kemungkinan penggerebekan bocor.

“Mungkin bocor, tapi di lokasi masih kita temukan alat berat,” ujar Dhanang Bagus Anggoro.

Di sisi lain, seorang warga Desa Kumbo, Asmui, mendukung aksi polisi tersebut. Menurutnya, warga sangat senang dengan sikap tegas polisi karena selama ini terganggu dengan aktivitas tambang.

“Soal kemungkinan informasi penggerebekan sudah bocor atau bagaimana, ya kami tidak tahu. Tapi yang jelas, sebelum polisi datang, truk-truk tambang dan alat berat sudah menyingkir lebih dulu,” terangnya.

“Ini menambah semangat kami untuk menolak. Tambang kan berada di lahan bawah, sedangkan di atasnya rumah-rumah penduduk. Kita ingin hidup tenang bersama anak cucu kami kelak, tanpa terusik oleh tambang,” tambah Asmui.

Ia pun memastikan setelah penggerebekan, masyarakat akan tetap mengawasi perkembangan tambang pasir kuarsa yang diduga ilegal tersebut. Kalau beroperasi lagi, warga akan bergerak.

“Kami mendengar pemilik tambang dari Jawa Timur. Mereka membeli lahan dari warga sekitar sini. Tapi kalau untuk ditambang, kami akan tolak sampai kapanpun. Mohon sekali lagi, pemerintah dan aparat jangan diam,” pungkasnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo