KENDAL – Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Kabupaten Kendal cukup memprihatinkan.
Belum genap sehari, terdapat dua kasus orang gantung diri.
Kasus pertama terjadi di Desa Sukodadi Rt. 02 Rw.02 Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal, Selasa (7/1/2025).
Kakek sebatang kara bernama Ndowi (75), ditemukan gantung diri di rumahnya sekitar pukul 06:30 WIB.
Korban ditemukan oleh anaknya bernama Rubaiyah yang hendak mengirimkan makanan untuk ayahnya.
Ia dikagetkan dengan sosok menggantung di dalam rumah tersebut, yang ternyata ialah ayahnya.
Saat ditemukan, korban sudah menggantung dengan masih mengenakan peci hitam, baju koko warna putih kekuningan serta mengenakan sarung warna merah bata.
Polisi belum mengetahui motif korban melakukan tindakan tersebut. Namun, keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan telah menerima dan untuk tidak dilakukan autopsi kepada korban,” kata Kapolsek Kangkung, AKP Agus Suwandi, Selasa (7/1/2025).
Tak berselang lama, polisi kembali menemukan mayat warga di warung kelontong Desa Kebumen Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal, Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 18:00 WIB.
Korban bernama Ahmad Mujihad meninggal tergeletak di lantai dengan bekas jeratan di leher. Namun, waktu itu polisi tak menemukan tali yang diduga menjadi alat untuk gantung diri.
“Waktu di TKP kami tidak menemukan tali yang diduga untuk gantung diri itu. Tapi kondisi anus mengeluarkan kotoran,” kata Kapolsek Sukorejo AKP Agus Wibowo, Kamis (9/1/2025).
Setelah proses pemeriksaan lebih lanjut, polisi akhirnya memastikan korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri.
Akan tetapi, polisi belum mengetahui motif korban melakukan aksi nekat tersebut.
“Betul, setelah pemeriksaan korban murni gantung diri. Untuk motif korban kami belum mengetahui,” terangnya.
Kapolsek menerangkan, kronologi bermula ketika orangtuanya mencari keberadaan korban di toko kelontong miliknya.
Sewaktu dilakukan pengecekan, ayah korban mendapati motor anaknya berada di luar toko.
Ayah korban kemudian mengajak saudaranya mengintip ke dalam toko untuk mengecek keberadaan korban.
Namun, keduanya tak melihat keberadaan korban lantaran toko dalam keadaan gelap.
“Kemudian laporan ke kami, dan setelah dibuka tokonya ternyata korban sudah meninggal,” sambungnya.
Sumber : TRIBUNJATENG.COM
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo