47 Saksi Diperiksa, Kasus Dokter Aulia Makin Terkuak

Avatar photo

SEMARANG – Polda Jawa Tengah (Jateng) telah memeriksa 47 saksi terkait kasus perundungan dr. Aulia Risma Lestari. Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang berujung pada kematian.

“Tentunya ini antara saksi satu dengan saksi lainnya terus kita klarifikasi,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto. Hal itu dikatakan dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Jumat (4/10/2024).

Artanto menekankan pentingnya klarifikasi ini. Karenan hal ini berkaitan dengan rangkaian peristiwa yang harus diungkap.

“Kita harus menyusun suatu rangkaian peristiwa yang harus kita ungkap. Atau, mungkin apakah peristiwa tersebut tindak pidana atau bukan,” ujar Artanto.

Selain itu, kata Artanto, bukti-bukti selama dilakukan pemeriksaaan akan disampaikan oleh para saksi. Dan Menurutnya, bukti diterima polisi harus dibuktikan.

Lebih lanjut, Artanto mengapresiasi dukungan Kementerian Kesehatan yang memonitor perkembangan proses penyelidikan. Selain itu, pihak Universitas Diponegoro juga selalu memberikan fasiitas dalam perkembangan kasus ini.

“Pihak Undip juga selalu memberikan fasilitas bagi mahasiswa PPDS-nya yang diminta keterangan oleh pihak Kepolisian,” katanya. Selanjutnya, Artanto menyampaikan pihaknya berkoordinasi dengan Kemendikbud Ristek agar kasus perundungan yang berujung pada kematian ini menjadi kasus terakhir.

“Ini menjadi suatu pembelajaran buat kita semua. Supaya pemilik sekolah selalu memperhatikan proses pembelajaran dan budaya sekolah tersebut,” ucapnya.

Sebagai informasi, Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena perundungan oleh seniornya pada Agustus 2024. Kasus kematian ini masih ditangani Polda Jawa Tengah.

Dari hasil pemeriksaan saksi dan bukti di lokasi, polisi menemukan curhatan di sebuah buku harian. Bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya.

Dari informasi, korban sudah menempati kos selama setahun ini. Sebelumnya korban sempat bercerita kepada ibunya ingin ‘resign’ karena tidak kuat.

Sumber : www.rri.co.id

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai