Salatiga – Kota Salatiga meluncurkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai antisipasi dan koordinasi dalam tanggap terhadap ancaman keamanan siber, Kamis (17/11).
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia, Deputi III BSSN RI, Giyanto Awan Sularso mengapresiasi, peluncuran CSIRT milik Kota Salatiga.
Ia beranggapan, CSIRT sebagai langkah upaya adaptif dan inovatif untuk melindungi seluruh lapisan di ruang siber termasuk aset informasi dari serangan siber.
“Ini sebagai upaya menghadapi ancaman, BSSN RI membentuk ekosistem keamanan siber dengan membangun kekuatan siber, salah satunya dengan membentuk CSIRT sekaligus sebagai bagian dari pelaksana keamanan siber di Indonesia,” ujar Giyanto Awan Sularso usai peresmian di Kantor Pemkot Salatiga.
Giyanto berharap, kabupaten/ kota di Jawa Tengah bisa segera melakukan hal yang sama menyusul Kota Salatiga.
Untuk selanjutnya, lanjut dia, CSIRT bisa berkoordinasi dengan CSIRT Provinsi Jawa Tengah dalam penanggulangan dan pemulihan insident keamanan siber. Sehingga akan ada respon cepat dalam insident siber kedepannya.
“Koordinasi itu penting, terlebih dalam pembentukan CSIRT ini sejalan dengan apa yang diterapkan pemerintah yang berbasis Sistem Pemeritahan Berbasis Elektronik (SPBE). Saya berharap CSIRT bisa mendukung penerapan SPBE dalam tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” jelasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum mengatakan, Kota Salatiga menjadi Kota ke-10 dari 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah yang telah mendapatkan register sebagai Kota CSIRT dari BSSN RI.
Adanya CSIRT dinilai sebagai langkah antisipasi dan koordinasi dalam tanggap terhadap insiden keamanan siber mengancam keamanan data di Salatiga.
“Salatiga-CSIRT sudah dilaunching. Diharapkan ke depan langkah ini terus berkembang dan membutuhkan dukungan suport dan kerjasama dari TAPD dan SDM yang berkompeten di bidangnya,” tandas Riena.
CSIRT diharapkan tidak hanya menjadi induk yang berada di Dinas Kominfo saja, namun bisa menyebar ke masing-masing dinas dan mempunyai agen-agen CSIRT.
“Meliterasi untuk dinas-dinas yang lain dengan agen CSIRT, baik admin atau tenaga ahli yang ada harus mempunyai kompetensi dan integritas. Sehingga keamanan siber di kota Salatiga bisa dijaga dan antisipatif,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Wuri Pujiasti mengingatkan, Salatiga_CSIRT ini dibangun untuk membentengi keamanan data kita lebih aman. Sehingga apabila ada serangan siber, Kota Salatiga bisa menghadapi dan menangani dengan baik.
“Hari ini kita launching Salatiga_CSIRT. Saya ingatkan agar informasi jangan sampai bocor, keamanan data harus terus dijaga dengan baik,” pesan Wuri.