SALATIGA – Sumur milik warga Ploso Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga membuat geger.
Air sumur milik Krisnadi ini tidak seperti sumur pada umumnya, karena air sumur tersebut bersuhu panas.
Dari pantauan Tribunjateng.com di lokasi, air sumur tersebut tampak bening atau jernih dan tidak tercium bau sama sekali.
Pemilik sumur, Krisnadi mengatakan sumur ini dibangun sejak tahun 1970.
Namun sejak itu airnya normal atau tidak panas.
Ia tahu air sumur berubah berawal dari sang istri akan mengambil air dari sumur tersebut, ternyata pada saat itu air sumur bersuhu panas.
“Awalnya tahu itu pada tanggal 11 November kemarin, saat itu istri saya mengambil air untuk memandikan anak tetapi tahu-tahu air ini panas,” kata Krisnadi, Kamis (17/11/2022).
Sontak kejadian ini membuat Krisnadi kaget, air sumur ini dimanfaatkan Krisnadi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kaget saat tahu airnya panas, sumur ini biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk air minum juga,” jelasnya.
Semenjak terjadinya kejadian tersebut, Krisnadi hanya memanfaatkan air sumur ini untuk mandi.
“Sejak airnya panas, kami hanya pakai untuk mandi, mencuci kaki namun untuk dikonsumsi dibuat air minum belum berani,” ungkapnya.
Menurutnya air tersebut setelah dites suhu air ini berubah-ubah.
“Setelah di cek BPBD Kota Salatiga suhunya 36 derajat celcius, lalu saat sore di tes lagi mencapai 39 derajat celcius,” katanya.
Krisnadi mengaku sumur miliknya ini saat masuk musim kemarau, air di dalam sumur pasti habis lebih awal.
“Kalau kemarau habisnya lebih awal dan untuk sumber airnya muncul lagi agak lambat,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, Wiryawan membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya bersama pemangku wilayah langsung meninjau air sumur milik Krisnadi tersebut.
“Personil BPBD meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan pemangku wilayah baik kelurahan Randuacir maupun Kecamatan dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga,” kata Wiryawan.
Wiryawan mengungkapkan pihak DKK Salatiga telah melakukan pengukuran suhu air dan mengambil sampel untuk di uji laboratorium.
“Hasil uji laboratorium paling cepat keluar Jumat pagi,” ungkapnya.