Demak – Pemkab Demak menggelar apel Kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang bisa muncul selama musim penghujan.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Setda Demak tersebut juga diisi dengan pengukuhan sukarelawan SAR Arnavat.
Bupati Demak, Eisti’anah yang menjadi pembina dalam kegiatan tersebut meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan terkait potensi terjadinya bencana.
Sebab secara geografis, geologis, demografis dan hidrometeorologis, Demak terletak di wilayah hilir sehingga rawan bencana banjir.
“BMKG menyatakan Indonesia pada umumnya memasuki musim penghujan. Maka perlu diwaspadai adanya masa transisi atau pancaroba yang berakibat terjadinya cuaca ekstrem,” kata Bupati Demak, Eisti’anah.
Menurut penuturan Bupati Demak, potensi bencana pada musim penghujan antara lain banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Hal inilah yang menjadikan Pemkab Demak harus bekerja ekstra keras dalam mengantisipasi terjadinya bencana.
“Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Jawa Tengah, musim penghujan jatuh pada bulan Oktober, sedangkan puncak musim penghujan pada bulan Januari hingga Februari 2023.”
“Oleh karena itu, kepada seluruh instansi maupun perangkat daerah agar menyelenggarakan latihan kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi ancaman bencana di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono menambahkan, personel Polres Demak siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Selain itu, Korps Bhayangkara juga mewaspadai terjadinya bencana lain seperti rob, maupun kebakaran di bumi para wali ini.
“Ya, kita instruksikan seluruh jajaran agar senantiasa siap siaga menghadapi berbagai bencana dan segera melakukan langkah tanggap darurat,” kata Budi.
Selain menyiapkan personel yang rutin menggelar latihan (simulasi) penanganan bencana, Polres Demak juga telah menyiapkan peralatan pendukungnya.