Demak – Pembangunan seksi I proyek tol Semarang-Demak sebelumnya dilaksanakan dengan dukungan dana dari pemerintah melalui APBN pinjaman luar negeri.
“Seksi 1 yang merupakan dukungan dana dari pemerintah melalui APBN pinjaman luar negeri, saat ini masih menunggu loan agreement, dimana mulainya sekitar bulan Desember 2022,” kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan DIY Direktorat Jenderal Bina Marga selaku pembangun jalan tol seksi 1, Yusrizal Kurniawan.
Ia menjelaskan, jalan tol Semarang-Demak dibangun untuk mengatasi banjir rob yang selama ini kerap melanda. Mengingat, jalan tol Semarang-Demak seksi 1 merupakan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut.
“Jadi diharapkan dengan adanya jalan tol Semarang-Demak ini, permasalahan yang sejak dulu ada di kawasan Semarang timur- utara ini bisa teratasi. Contohnya adanya banjir rob, kemacetan lalu lintas, dan terganggunya kegiatan industri di kawasan urat nadi pantura Jateng,” lanjut dia.
Seksi 2 Segera Rampung
Proyek tol Semarang-Demak seksi 2 diharapkan selesai pada 28 Oktober 2022, dan direncanakan Uji Layak Fungsi (ULF) pada Desember tahun ini.
Salah satu ULF yang akan dilaksanakan yaitu pemeriksaan dari Kepolisian terkait keamanan pengendara. Selain itu juga Kementerian PUPR, Bina Marga, dan BPJT yang akan mengecek keamanan dari konstruksi, struktur, timbunan, jembatan, parapet, aspal, dan lainnya serta Kemenhub tentang peraturan-peraturan yang bersifat dengan perhubungan mulai dari rambu marka hingga cahaya dan
“Karena progress sudah 93 persen, target selesai konstruksi di akhir Oktober, Insyaallah di 28 Oktober. Setelah itu kita ada proses uji layakfungsi (ULF). Masa ULF ini kita alokasikan sekitar dua bulan,” kata Dirut PT PP Semarang-Demak Siswantono.
Ia berharap, tol Semarang – Demak dibuka untuk umum awal tahun 2023 setelah ULF. Siswantono mengatakan, pemeriksaan mungkin memakan waktu lama. Nantinya, jika ada kekurangan, pihaknya akan memperbaiki sampai semua dapat diterima.
“Nanti kita tunggu adalah sertifikat layak operasi. Ini yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR. Sebelum semuanya ada, kita tidak bisa membuka jalan tol ini untuk masyarakat,” kata dia.
Salah seorang pengguna jalan dari Boyolali tujuan Jepara, Erwin, mengaku sangat senang adanya jalan tol tersebut. Karena akan sangat membantu operasional truknya. Sebab kemacetan dan air pasang di depan Pasar Sayung kerap menjadi hambatan.
“Cepat lekas beroperasi (jalan tolnya) biar mengurai kemacetan ini. Biar lancar. Terutama melintas keluar dari Demak. Langsung sampai arteri Demak,” kata Erwin.