Salatiga – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, pengendalian penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga, Yuni Ambarwati menyebutkan angka balita stunting di Kota Salatiga tahun 2021 sebesar 15,2%.
Prevelansi stunting Kota Salatiga ini masih di bawah angka prevelansi stunting Jateng yang mencapai 20,9%.
“Namun tetap saja perlu dilakukan intervensi agar dapat mewujudkan zero stunting,” katanya saat menjadi salah satu pembicara dalam talkshow “Bincang Ibu Hebat, Atasi Stunting”.
Acara itu diselenggarkan Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah Kota Salatiga) Minggu 2 Oktober.
Kegiatan yang bertempat di Hotel Laras Asri ini menghadirkan dua narasumber lainnya yaitu Ida Nurul Farida (Komisi E DPRD Jateng), dan dr Listya Eko Wulandri (Tim Penanganan Stunting RSUD Kota Salatiga).
Para peserta dari perwakilan kader ormas perempuan di Salatiga.
Lebih lanjut, Yuni menyampaikan, intervensi stunting yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh tim pendamping keluarga desa/kelurahan.
Tim pendamping ini akan melaksanakan pendampingan dan edukasi sejak masa pra konsepsi dengan sasaran remaja putri, calon pengantin usia subur, ibu hamil, menyusui dan anak berusia 0 hingga 59 bulan.
Pembicara lain, Ida Nurul Farida Haris berpendapat upaya intervensi prevelansi stunting ini menjadi tanggung jawab bersama baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat.
Di antaranya dengan penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan, hingga audit kasus stunting.
“Untuk melahirkan generasi yang berkualitas menyambut Indonesia emas,”
“Maka kita harus bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk mewujudkan Indonesia zero stunting,” katanya.
Ketua PD Salimah Kota Salatiga, Nishwatul Ula menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para kader ormas perempuan di kota salatiga.
Di antaranya, mengenai stunting dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk turut berperan menurunkan angka stunting.