Banjarnegara – Petani di Kabupaten Banjarnegara tidak menikmati dampak kenaikan harga beras di pasaran. Saat harga beras naik, hasil panen mereka justru turun sekitar 40 persen akibat serangan hama.
Harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan dari Rp350.000 menjadi Rp400.000 per kwintal. Namun hal itu belum sebanding dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan.
Cuaca buruk dan serangan hama, membuat hasil panen padi menurun hingga 40 persen. Petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli obat hama. Akibat serangan hama potong leher dan wereng, hasil panen padi menurun.
“Lahan seluas 1.000 meter persegi, normalnya bisa menghasilkan 1 ton gabah. Tapi saat ini hanya menghasilkan 6 kwintal gabah,” kata petani asal Desa Lengkong, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Muhamad Iskak, Senin (3/10/2022).
Beragam upaya telah dilakukan petani, di antaranya dengan penyemprotan pestisida. Namun upaya sia-sia karena tanaman padi tetap mati dan bulir padi kosong. Petani hanya bisa pasrah dengan kondisi ini.
“Hasil panen hanya bisa menutup biaya produksi dan biaya untuk tanam musim depan. Meski saat ini belum mendapatkan untung, kami berharap musim depan hasil panen bagus dan harga gabah kembali naik,” ucapnya.