Banjarnegara – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak terhadap harga beras di Kabupaten Banjarnegara. Kenaikan harga pada semua jenis beras, mengakibatkan pedagang sepi pembeli dan omzet turun 40 persen. Kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Kenaikan berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.
Beras barito naik dari Rp13.500 menjadi Rp14.500 per kilogram. Beras C4 super yang sebelumnya Rp12.000 naik menjadi Rp13.000 per kilogram. Beras mentik susu naik dari Rp13.500 menjadi Rp14.000 per kilogram. Beras sadani naik dari sebelumnya Rp10.000 naik menjadi Rp11.000 per kilogram. Beras cimalaya naik dari sebelumnya Rp9.500k menjadi Rp10.000 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada jenis beras kualitas rendah, yakni dari Rp7.500 menjadi Rp8.500 per kilogram. Kenaikan harga beras dikeluhkan warga mengingat penghasilan mereka tidak bertambah.
“Tidak hanya beras, kenaikan harga BBM juga berpengaruh pada harga sembako di pasaran yang ikut naik,” kata salah satu pembeli, Eni, Senin (26/9/2022).
Semenjak harga beras naik, pedagang mengaku sepi pembeli dan omzet turun hingga 40 persen. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pedagang mengurangi stok beras.
“Biasanya mencapai 10 ton, kini hanya menyediakan beras 5 ton. Saya khawatir harga beras sewaktu waktu kembali turun,” ujar penjual beras, Inayah.