Banjarnegara – Memasuki musim hujan, sangat dibutuhkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan yang tinggi.
Langkah tersebut tentunya dalam rangka mengurangi adanya resiko terjadinya bencana alam.
Di Kabupaten Banjarnegara, saat ini tercatat 199 desa di yang memiliki ancaman dan potensi longsor serta pegerakan tanah dengan resiko tinggi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Pj Bupati Banjarnegara saat memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tahun 2022.
Kegiatan yang dipusatkan di alun-alun kota Banjarnegara tersebut diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari unsur Pemkab, TNI, Polri dan relawan.
“Kewaspadaan dan kesiapsiagaan harusa ditingkatkan, dan salah satunya melalui kegiatan ini dimana untuk menginventarisir pasukan dan sumber daya,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, momentum apel kesiapsiagaan merupakan waktu yang tepat bagi pelaksana penanggulangan bencana sehingga tercipta sinergi yang baik.
“Bencana adalah sesuatu yang sulit untuk diprediksi, namun bisa dilakukan antisipasi untuk menimalisir kejadian serta dampak yang akan timbul,” lanjut Pj Bupati Tri Harso.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi yang berada di wilayah rawan bencana, mengingat curah hujan mulai tinggi.
Selain itu BPBD diharapkan terus melakukan edukasi serta penguatan mitigasi dan kedaruratan bencana kepada masyarakat.
Penguatan mitigasi tersebut tentunya dengan bersama-sama dan bersinergi dengan berbagai pihak dan mengerahkan kemampuan yang ada.