Banjarnegara – Elwasi yang merupakan akronim dari Eling, waspada lan siaga menjadi perangkat sistem deteksi dan peringatan dini andalan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah untuk mengantisipasi ancaman tanah longsor dan tanah bergerak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, memasang early warning system (EWS) atau perangkat sistem deteksi dan peringatan dini longsor bernama Elwasi di Dusun Gumelar, Desa Sirongge, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (11/1/2020).
Istimewanya, EWS longsor yang dipasang itu adalah karya BPBD Banjarnegara. Lebih spesial lagi, harganya murah dan lebih ringkas, sehingga bersifat portabel. Namun, tidak hanya persoalan biaya, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Andri S mengatakan bahwa perlu kesadaran lebih dari masyarakat agar alat tersebut dapat digunakan secara efektif.
“Alat EWS ini adalah salah satu tool saja, yang paling utama adalah kapasitas masyarakat, kemapuan masyarakat, kesadaran masyarakat, pemahaman terhadap resiko lingkungannya. Secanggih apapun alat kita, apabila masyarakat tidak memiliki kapasitas, akan sia-sia saja hasilnya,” ungkap Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Andri S, Rabu (21/9/2022).
Elwasi sudah dipasang di wilayah perbukitan Pandanarum, Pagedongan, dan Mlaya. Kabupaten dengan kerawanan tanah longsor tinggi ini juga mendapat perhatian dari Universitas Gadjah Mada yang memasang alat deteksi dini di 13 titik rawan tanah longsor. Alat ini sangat sensitif dan mampu mendeteksi gerakan kecil tanah.
“Jadi bisa mendeteksi gerakan, mulai dari lima sentimeter, 10 sentimeter, 15 sentimeter, dan seterusnya. Dan akan mengeluarkan bunyi sirine,” imbuh Andri.
Andri mengemukakan, pemasangan alat deteksi longsor ini sangat dibutuhkan masyarakat sebagai upaya pencegahan dini, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan korban jiwa. Bukan hanya pemasangan, masyarakat juga diedukasi tentang ancaman, tanda-tanda longsor dan simulasi mandiri.