Demak – Menurut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlingdungan Anak Demak, dua anak perempuan berinisial ASN (13) dan AS (8) yang dikurung di rumah oleh ibunya gegara takut COVID-19 mengalami kondisi kurang gizi.
“Karena Ibunya, S (32), jarang sekali keluar rumah sehingga jarang sekali masak dan masak seadanya yang ada di rumah. Karena hal tersebut anak-anaknya makan seadanya. Hal tersebut membuat anak-anaknya terlihat sangat kurus (kurang gizi),” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlingdungan Anak (Dinsos P2PA) Demak, Eko Pringgo Laksito, dalam keterengan tertulisnya, Sabtu (17/9/2022).
Kepala Dinsos P2PA yang akrab disapa Koko itu menjelaskan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan petugas Dinsos P2PA telah mengunjungi rumah dua gadis cilik yang dilarang ibunya keluar rumah karena takut Corona itu Jumat (16/9) kemarin.
“Pada saat kunjungan, Ibu S awalnya tidak mau keluar dari rumah. Dan ketika dibujuk oleh perangkat desa (Ibu Ida) akhirnya Ibu S bersedia keluar dan anak keduanya juga, setelah dibujuk juga mau untuk keluar rumah. Namun anak pertamanya sama sekali tidak mau keluar dari kamarnya, malah menangis,” ujarnya.
Koko menambahkan, suami S bekerja di Semarang dan hanya pulang sehari tiap sepekan. Tiap pulang, suami S disebut mengajak istri dan anak-anaknya berbelanja atau jalan-jalan. Namun, terkadang anak pertamanya tidak ikut dan hanya mengurung diri di kamar.
“Suami Ibu S bekerja sebagi buruh bangunan di Semarang. Pulang setiap 1 hari di setiap minggunya. Penghasilan yang dibawa pulang kurang lebih Rp 400 ribu di setiap minggunya,” terangnya.
“Ketika suaminya pulang, sering mengajak anak-anak untuk berbelanja atau jalan-jalan. Namun terkadang anak yang pertama tidak mau dan memilih berada di rumah saja,” ujar Koko yang sekaligus PJ Sekda Demak itu.