SUKOHARJO, Jateng — Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisiyah Kabupaten Sukoharjo dikukuhkan di Pendapa Graha Satya Praja Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/7/2023).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam pengukuhan tersebut mengajak kepada seluruh Keluarga Besar Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk membekali dan membentengi serta bersinergi bersama, melawan radikalisme, intoleransi, penebar ujaran kebencian, serta berita-berita hoaks.
Sebab menurutnya kini hal-hal tersebut sudah merambah di lingkungan masyarakat yang dapat berakibat pada perpecahan umat.
“Saya juga mengajak kepada seluruh Keluarga Besar Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk selalu seiring seirama dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo, demi membawa dan mendukung terciptanya Kabupaten Sukoharjo yang lebih makmur lagi,” ungkap Etik.
Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Asisyiyah Kabupaten Sukoharjo merupakan periode Muktamar Ke-48 yang akan menjabat pada 2022-2027.
Pimpinan Daerah Aisiyah Indiyah Dewi Murni mengatakan ada 10 majelis dan lembaga yang disebut dengan badan pembantu pimpinan daerah yang akan menyusun program pasca-pengukuhan tersebut.
Selanjutnya Pimpinan daerah juga akan melaksanakan rapat koordinasi pada dua pekan mendatang di bulan Agustus untuk mematangkan strategi dengan rinci.
Sejumlah 10 majelis dan lembaga yang akan dijalankan di antaranya Majelis Tabligh, Kesehatan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Ekonomi dan Ketenagakerjaan,
Pendidikan Tinggi dan Kajian Lingkungan Hidup, Hukum dan HAM, serta Pembinaan Kader. Selain itu Lembaga Kebudayaan, LPPA Cabang Kartasura serta Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana.
“Kebetulan pada periode Muktamar ke 48 saya diamanahi menjadi Ketua PDA Sukoharjo tahun 2022-2027. Programnya terkait pengembangan yang sudah dilaksanakan. Secara struktural ada 9 pimpinan harian yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara serta wakil-wakil ketua yang nantinya akan mengkoordinasikan 10 majelis dan lembaga,” papar Indiyah.
Ia sendiri sebelumnya menjabat pada Sekretaris Umum. Menurutnya dari sejumlah orang yang dilantik tersebut 50% di antaranya senior dan 50% lainnya tergolong baru, namun sudah berkecimpung di kegiatan Aisiyah cabang dan majelis.
Sementara dalam periode ini mereka masuk di pimpinan harian.
“Kebetulan Aisiyah mempunyai risalah perempuan berkemajuan yang merupakan kristalisasi risalah Islam berkemajuan Muhammadiyah yang ke arah keperempuanan. 10 lembaga ini akan digunakan untuk masyarakat Sukoharjo tidak hanya untuk Muhammadiyah Aisiyah dan perserikatan tetapi mendukung semua program Kabupaten Sukoharjo,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah terpilih, Jumari mengatakan pengukuhan Pimpinan Muhammadiyah dan Aisiyah merupakan tindak lanjut Musyawarah Daerah yang telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Blimbing, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo belum lama ini.
Jumari menyebut telah terpilih sebanyak 11 orang Pimpinan Harian Muhammadiyah dan 9 Pimpinan Harian Aisiyah yang memandu seluruh kegiatan Muhammadiyah.
Selanjutnya dalam keberjalanannya akan ada majelis atau lembaga yang melaksanakan tugas pimpinan harian. Selama ini menurut Jumari program yang sering dikeluhkan adalah kaderisasi.
“Zaman saya ada training generasi muda atau ortonom. Tetapi ke depan kami akan memperluas jaringan kepada para pengelola Muhammadiyah. Misalnya guru-guru harus ada pengetahuan tentang kemuhammadiyahan sehingga bisa dilibatkan dalam kegiatan Muhammadiyah,” papar Jumari.
Kini Muhammadiyah menurutnya akan membangun kualitas bukan hanya kuantitas. Mengingat, misalnya pembangunan rumah sakit saja saat ini sudah dihentikan di wilayah Jawa Tengah karena terlalu banyak.
sumber: Solopos.com
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polres Pati, Kapolresta Pati, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polda Kalteng, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.