Banjarnegara – Bayi laki-laki ditemukan tersangkut di Sungai Kedawung di Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara. Saat ditemukan kondisi bayi masih hidup, tali pusar masih menempel dan mengalami hipotermia.
“Tadi saat ditemukan, kondisi bayi mengalami hipotermia. Mungkin karena kedinginan di sungai itu,” kata Bidan Desa Gentansari, Peni Dwi Indrawati, saat ditemui di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Jumat (20/5/2022).
Dengan kondisi tersebut, bayi dengan berat 2,2 kg ini akhirnya dibawa ke RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara untuk mendapat perawatan. Ia memperkirakan, bayi tersebut lahir di hari ini, Jumat (20/5). Mengingat tali pusar masih menempel dan baru dipotong saat di Puskesmas Pagedongan.
“Kemungkinan lahir hari ini, hanya jam berapa tidak tahu. Karena saat ditemukan, tali pusar masih menempel. Dan baru dipotong di Puskesmas Pagedongan. Karena mengalami hipotermia akhirnya kami bawa ke rumah sakit,” lanjutnya.
Peni menyebut, usai mendapat perawatan kondisi bayi saat ini sudah berangsur membaik. Sesekali bayi sudah mulai menangis.
“Kalau sekarang sudah mulai stabil kondisinya. Tadi dirangsang juga sudah mulai menangis. Dan untungnya tadi pas hujan lebat bayi pas sampai di puskesmas. Jadi masih bisa diselamatkan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga di Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, menemukan kardus berisi bayi yang hanyut di Sungai Kedawung. Beruntung, kardus itu tersangkut ranting.
Bayi laki-laki itu akhirnya berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.
Kapolsek Pagedongan Polres Banjarnegara Iptu Prihatin mengatakan, penemuan bayi bermula saat salah seorang warga Desa Gentansari tengah mencari kayu bakar di sekitar Sungai Kedawung. Tiba-tiba, terdengar suara tangisan bayi.
“Jadi tadi siang sekitar pukul 13.00 WIB ada warga yang tengah mencari kayu bakar. Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi. Jarak dari dia mendengar dengan lokasi bayi sekitar 30 meter,” terangnya saat ditemui di RSUD Hj Anna Lasmanah, Jumat (20/5).
Dia menjelaskan, bayi yang hanyut di sungai itu berada di dalam kardus. Selain itu, kardus itu juga dilapisi dengan plastik sehingga tidak rusak saat berada di air.
“Ini ditemukannya bukan di tepi sungai, tetapi di sungai dan tersangkut ranting pohon. Jadi dibalut kaus, kemudian ditaruh di kardus. Di bagian luar dibungkus plastik sehingga tidak basah,” jelasnya.
Melihat bayi tersangkut, warga kemudian membawa ke bidan Desa Gentansari, sebelum kemudian dibawa ke Puskesmas dan akhirnya dirawat di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara.
Saat ini, pihak kepolisian tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait penemuan bayi tersebut. Polisi menduga bayi itu sengaja dibuang.
“Untuk langkah selanjutnya, kami saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait pembuangan bayi ini,” tambahnya.