PEMALANG – Warga Pemalang dihebohkan dengan beredarnya video wanita paruh baya di media sosial yang menangis meminta bantuan untuk dijemput pulang ke kampung halamannya di Desa Kejene, Kecamatan Randudongkal, Pemalang.
Dari keterangan dalam video tersebut, diketahui video itu di rekam oleh komunitas relawan sosial dari Kalimantan Timur.
Sosok wanita paruh baya itu diketahui adalah Suharti (52).
Ia mengaku telah merantau selama 27 tahun di Provinsi Kalimantan Timur.
Selain alamat kampung halamannya, wanita yang kerap dipanggil ‘Bude Narti’ oleh warga setempat juga menyebut nama-nama anggota keluarganya di Pemalang.
Ayahnya bernama Sukaryo, ibunya bernama Sija, dan kedua saudaranya Suharto dan Kasturi.
“Assalamualaikum aku kangen sama mama sama bapak. Aku pengin balik kang tapi aku ora bisa balik dewek ning ora dipetuk, aku esih urip kang, aku wes pitulikur tahun neng kene, neng Bontang (aku ingin pulang mas, tapi tidak bisa pulang sendirian kalau tidak dijemput, aku masih hidup, aku sudah 27 tahun di sini, di Bontang),” ungkap Suharti, dalam video itu.
Suharti saat ini hidup seorang diri, tepatnya di KM 03 Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, Kaltim.
Dirinya mengaku kondisi fisiknya juga sudah lemah dan sakit-sakitan.
“Kakiku ini sudah tidak bisa buat perjalanan jauh,” ungkap Suharti. Jumat (7/10/2022), salah satu anggota Komunitas Sosial Peduli Sesama Relawan Infak Marangkayu Rizal menceritakan saat pertama kali mengetahui kondisi Suharti yang memperihatinkan.
“Kami pertama kali menemukan Ibu Suharti (Bude Narti) tinggal di sebuah tenda gitu, kondisi tempat beliau bernaung saat itu memperhatinkan karena ketika hujan semua bocor.
Karena atapnya hanya seng bekas yang berlapis terpal dan dindingnya berdinding terpal dengan lantai tanah. Kami dan tim lalu membantu membuatkan rumah, tidak besar namun lebih layak” ujar Rizal.
“Kami juga bantu memberikan modal untuk Bu Suharti membuka usaha, katanya ingin berjualan kopi,” imbuh Rizal.
Terakhir saat berkunjung ke tempat tinggalnya, Bude Narti punya keinginan untuk bertemu keluarganya di Pemalang. Dari situ akhirnya video Suharti direkam dan tersebar di media sosial.
“Beliau ini seorang janda yang hidup seorang diri disebuah gubuk di atas tanah milik orang lain. Statusnya nantinya sewa namun sementara masih digratiskan oleh pemilik tanah,” kata Rizal.
Rizal mengatakan, Suharti sebenarnya memiliki 3 orang anak, namun sudah lama tak bertemu dengan anaknya, karena 2 anaknya ada di Pemalang dan 1 ikut ayah angkatnya di Banjarmasin.
“Profesi beliau menjahit dan mengajarkan anak-anak di sekitar mengaji, berbahasa arab, bahasa Inggris secara gratis karena background beliau dulunya sekolah pesantren,” ujar dia.
Camat Randudongkal Ahmadhy membenarkan bahwa Suharti yang ada di video viral tersebut adalah warga kelahiran Desa Kejene.
“Kami koordinasikan dengan petugas TKSK provinsi Kalimantan Timur yang diteruskan kepada TKSK Kabupaten Kutai Timur atas nama saudara Mamat yang mendatangi langsung ke kediamannya di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Kutai Timur” ujar dia.
“Alhamdulillah semalam itu, Ibu Suharti sudah bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga di Pemalang,” ujar dia.
Meski demikian, kata Ahmadhy, proses untuk pemulangan Suharti dari Kalimantan Timur masih terkendala dalam beberapa hal.
Salah satunya diketahui Suharti belum vaksinasi dan dokumen kependudukan miliknya yang sempat hilang.
“Beliau sebelumnya ber-KTP Bontang karena beliau tinggal di sana sebelumnya data perekamannya di sana, namun saat ini beliau berdomisili di Desa Suka Rahmat. Kami sudah koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bontang untuk membantu mengurus administrasi kependudukannya lagi,” pungkas dia.
Lebih lanjut, terkait proses pemulangan sudah ada 2 instansi yakni Dinas Sosial Kabupaten Pemalang dan Palang Merah Indonesia (PMI) Pemalang yang siap menjemput Suharti di Kalimantan Timur, setelah persyaratan administrasi yang bersangkutan terselesaikan.