Semarang – Calon jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini dari Kota Semarang, Jawa Tengah sebanyak 1.784 orang. Dari jumlah tersebut ada 36 calon haji di atas 80 tahun yang akan jadi prioritas.
“Tadi dengan Kepala Kanwil Kemenag melakukan pembahasan persiapan haji. Alhamdulillah Kota Semarang sudah terbentuk kepanitian untuk keberangkatan haji. Tahun ini Insyaallah akan diberangkatkan 1.784 calon haji,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) di kantor Kanwil Kemenag Kota Semarang, Rabu (22/2/2023).
36 Lansia Berusia di Atas 80 Tahun Jadi Prioritas
Ita menjelaskan tahun ini calon haji usia lansia juga akan diberangkatkan karena saat pandemi sempat dibatasi hingga usia 60 tahun. Ada 36 calon haji dengan usia di atas 80 tahun dan itu akan diprioritaskan.
“Ada sekitar 36 calon haji usia lanjut di atas 80 tahun. Karena tahun lalu tidak boleh, sehingga ini menjadi prioritas,” jelas Ita.
“Biasanya ada pendamping, tapi biasanya masuk kuota. Tadi belum dibahas tindak lanjutnya, tapi harusnya ada. Tapi ini belum ada aturan apakah bisa didampingi dari pendamping, masih belum ada keputusan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Kota Semarang, Mukhlis Abdillah mengatakan kuota haji tahun 2023 termasuk paling banyak di Jawa Tengah. Selain itu kuota meningkat dibanding tahun 2022 yang berjumlah 900 orang.
“Tahun lalu 900. Jateng itu 30 ribu jemaah, 1.700 termasuk paling banyak se-Jateng,” jelas Mukhlis.
Tak Ada yang Batalkan Haji di Semarang
Mukhlis menegaskan tidak ada calon haji yang membatalkan keberangkatannya. Diakuinya ada yang meninggal dunia namun langsung digantikan. Ia pun mengimbau calon haji jangan buru-buru membatalkan haji gegara naiknya biaya haji.
“Dalam ketentuan dari hasil rapat dengan DPR RI, memang pelunasan bagi jemaah yang lunas tunda atau yang mestinya berangkat di tahun 2020 dan sudah melakukan pelunasan, tidak dibebani lagi. Jadi dulu setorannya yang Rp 36 juta tetap Rp 36 juta. Yang harus memenuhi biaya Rp 49,9 juta adalah memang bagi jemaah yang memang berangkat tahun ini dan belum melakukan pelunasan. Jadi hanya kurang lebih 50 persen saja, sebagian dari jemaah yang tertunda di tahun 2020,” kata Mukhlis.
“Selama ini belum ada pembatalan calon haji. Secara normal saja alasannya karena yang meninggal dunia, hanya penggantian saja. Tapi jelas, di tempat kami belum ada jemaah yang membatalkan gara-gara biaya haji naik tahun ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui, daftar tunggu haji di Kota Semarang makin bertambah. Untuk pendaftaran saat ini, maka calon haji harus menunggu selama 32 tahun. Namun hal itu bisa berubah jika kuota juga semakin banyak.
“Antrean haji 32 tahun, tapi tergantung kuota. Artinya jika kuota bertambah maka otomatis masa tunggu berkurang dan itu itungan matematis saja,” katanya.
sumber: detikjateng
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.